“Peluangnya tentu terbukanya ruang partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan, serta kebutuhan tenaga ahli tambang yang paham aspek keberlanjutan. Tantangannya,ya harus siap menghadapi ketidakpastian regulasi dan kompleksitas dampak lingkungan,” terangnya.
Seminar ini dibagi dalam dua sesi utama, yakni sesi pemaparan materi dan sesi diskusi panel. Setiap narasumber diberi waktu sekitar 30 menit untuk menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif.
Selain materi utama, acara juga diramaikan dengan pameran poster hasil penelitian mahasiswa Teknik Pertambangan UPRI Makassar yang menampilkan riset-riset terkait reklamasi tambang, teknologi eksplorasi ramah lingkungan, dan analisis dampak sosial ekonomi pertambangan. (wis)