English English Indonesian Indonesian
oleh

Turbulensi Ekonomi Masih Akan Berlanjut

Sejalan dengan rencana presiden Trump di atas, dapat dipastikan bahwa hingga 2028, Trade War 2.0 dengan Trump tariff masih akan terus berlanjut dan menciptakan turbulensi dalam perekonomian global.

Hal ini diperkuat oleh proyeksi International Monetary Fund (IMF) per April 2025 bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 akan mengalami kontraksi sebesar 0,8 persen dari perkiraan per Januari 2025 sebesar 3,2 persen menjadi hanya 2,4 persen.

Demikian juga dengan tiga perekonomian terbesar di Asia, yaitu China, India dan Indonesia diperkirakan mengalami pelambatan pada tahun 2025. Dimana China pada tahun 2025 yang sebelumnya diperkirakan tumbuh 4,5 menjadi 4,0 persen, India awalnya diproyeksikan tumbuh 6,5 menjadi 6,2 persen dan Indonesia dari 5,1 menjadi 4,7 persen.

Dimana, perekonomian AS sendiri yang menjadi episentrum turbulensi global mengalami pelambatan paling besar sekitar 0,9 persen dibandingkan dengan negara maju lainnya, yaitu dari 2,4 menjadi hanya 1,5 persen pada tahun 2025.

Perekonomian Indonesia diproyeksikan oleh IMF akan kembali ke pertumbuhan normal, sama dengan pre Trump tariff sebesar 5,1 persen pada tahun 2030. Selama periode 2025 -2029, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 4,7 – 4,9 persen.

Berdasarkan proyeksi terbaru terhadap pertumbuhan ekonomi global dari IMF per April 2025 menunjukkan bahwa kerugian terbesar akibat rivalitas antara AS dengan China adalah perekonomian AS yang mengalami kontraksi sebesar 0,9 persen dan China hanya 0,5 persen.

Namun, dalam jangka menengah, proyeksi pertumbuhan China akan mengalami pelambatan hingga 2030 menjadi hanya sekitar 3,4 persen. Sementara perekonomian AS diperkirakan oleh IMF akan mengalami peningkatan pertumbuhan menjadi 2,1 persen.

News Feed