FAJAR, MAKASSAR- Satu jemaah haji asal Kabupaten Bantaeng, Sainuddin Tulo (78), wafat sebelum berangkat. Padahal, koper dan perlengkapannya sudah berada di asrama haji.
Menurut keterangan Kantor Departemen (Kandep) Agama Kabupaten Bantaeng, Jaelani menyampaikan, Sainuddin seharusnya masuk dalam kloter delapan, dengan nomor paspor 2300138004XE6489491, yang masuk rombongan 1 dan regu 1, yang rencananya berangkat pagi ini. “Iya benar, Pak Sainuddin itu kloter delapan dan seharusnya sudah masuk asrama haji siang tadi. Kan jadwal embarkasinya hari ini dan keberangkatannya besok pagi,” ujarnya kepada FAJAR, Senin, 5 Mei 2025. Lebih lanjut dia mengatakan, pada Minggu malam sekitar ba’da isya, pihak keluarga memberi kabar bahwa Sainuddin mengalami sesak napas. Akhirnya, dia dilarikan ke Rumah Sakit Anwar Makkatutu, Bantaeng. Namun sekitar pukul 02.00 dini hari, Sainuddin menghembuskan napas terakhirnya. Lebih lanjut dia mengatakan, setelah mendengar kabar wafatnya Sainuddin, pihaknya langsung mengusulkan pengganti dari Kabupaten Bantaeng juga. Namun itu belum bisa diberangkatkan karena persoalan administrasi. “Kami langsung usulkan pengganti dari Bantaeng juga, jemaah yang sudah melunasi. Tetapi kan perlu ada visa, paspor, dan segala macam, makanya diganti dari daerah lain yang sudah siap berangkat. Nanti jemaah yang kami usulkan ini ikut di kloter pengganti Pak Sainuddin,” jelasnya. Kepala Bidang penyelenggaraan haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal ismail menyampaikan, slot Sainuddin di kloter delapan digantikan oleh peserta lain dari Makassar, Hamka Darise, dengan nomor paspor 2300156445E1157801, rombongan 1 dan regu satu, dari kloter 23.Koper Sudah di Asrama Haji,Jemaah asal Bantaeng Ini Wafat Jelang Keberangkatan
