English English Indonesian Indonesian
oleh

OJK Targetkan Literasi Keuangan Capai 69,35 Persen dan Inklusi 93 Persen pada 2029

FAJAR, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan target ambisius dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yakni literasi keuangan nasional sebesar 69,35 persen dan inklusi keuangan mencapai 93 persen pada 2029. Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.

Friderica optimistis target tersebut dapat dicapai berkat dukungan dan sinergi lintas pemangku kepentingan. Ia juga menambahkan bahwa target inklusi keuangan diproyeksikan terus meningkat hingga menyentuh 98 persen pada 2045, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

“Harapannya nanti seluruh masyarakat Indonesia sudah terinklusi keuangan. Sesuai arahan Presiden, inklusi keuangan harus terus didorong untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” tegas Friderica, Minggu, 4 Mei 2025.

Mengacu pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tercatat peningkatan signifikan baik dari sisi literasi maupun inklusi. Indeks literasi keuangan nasional pada 2025 tercatat sebesar 66,46 persen, naik dari 65,43 persen pada 2024. Sementara itu, indeks inklusi keuangan juga naik menjadi 80,51 persen pada 2025, dari sebelumnya 75,02 persen pada 2024.

Secara sektoral, perbankan tetap menjadi sektor dengan tingkat literasi dan inklusi tertinggi. Tingkat literasi sektor perbankan mencapai 65,50 persen pada 2025, meningkat dari 64,05 persen pada tahun sebelumnya. Sementara itu, indeks inklusi sektor perbankan naik dari 68,88 persen pada 2024 menjadi 70,65 persen pada 2025.

News Feed