Dalam banyak kasus, masyarakat sering kali enggan menggunakan transportasi publik karena akses menuju simpul transportasi yang kurang nyaman dan aman bagi pejalan kaki.
Hambatan begitu banyak. Mulai trotoar yang rusak, minimnya penerangan jalan, kurangnya tempat berteduh di sepanjang jalur pejalan kaki, hingga keberadaan hambatan seperti kendaraan parkir ilegal.
Oleh karena itu, kegiatan Jane’s Walk “Walking to Transit” menjadi momen yang penting bagi masyarakat dan akademisi untuk memahami tantangan yang ada serta memberikan rekomendasi konkret bagi perbaikan infrastruktur yang lebih inklusif.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, yang secara aktif berpartisipasi dalam perjalanan ini.
Selain berjalan kaki, para peserta juga merekam pengalaman mereka melalui foto dan video. Mereka mencatat berbagai temuan yang dapat menjadi masukan bagi kebijakan transportasi di masa mendatang.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi data yang berguna bagi pengambil kebijakan dalam mengembangkan sistem transportasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Pelaksanaan kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi kegiatan reguler yang memiliki dampak yang jauh lebih besar dibandingkan sekadar pengalaman satu kali berjalan kaki.
Dengan adanya kegiatan rutin seperti Jane’s Walk, diharapkan dapat mendorong masyarakat Kota Makassar makin sadar akan pentingnya berjalan kaki sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Keberlanjutan kegiatan ini juga dapat menjadi katalis bagi perbaikan sistem transportasi dan infrastruktur pejalan kaki.
