Prof Haerani menambahkan sampai saat ini sinergitas RSWS dan FK Unhas masih menjadi contoh bagi instutitusi lain.
“sampai saat ini kita masih menjadi contoh bagaimana kita bisa mengembangkan sinergi antara rumah sakit Wahidin Sudirohusodo dengan Fakultas Kedokteran UNHAS”, tambahnya.
Sarasehan yang dihadiri oleh dokter pendidik klinis dan para peserta PPDS ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RSWS, Dr. dr. Nu’man AS Daud, Sp.PD.K-GEH, FINASIM.
Lalu ada Ketua Komkordik, Prof Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Calid, SpOG (K) dan Kepala Pusat PPDS dan SubPPDS FK Unhas, Dr. dr. Andi Muhammad Takdir Musba, Sp. An-KMN serta dimoderatori oleh Direktur Medik dan Keperawatan, Dr. dr. Asvin Nurulita, M.Kes, Sp.PK(K).
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini salah satunya adalah selain untuk mewujudkan PPDS dan dokter spesialis yang bekerja dengan menjunjung nilai-nilai etika dan profesionalime, serta pencegahan terjadinya perundungan selama proses belajar mengajar peserta program Pendidikan Dokter Spesialis.
Sehubungan dengan data yang dilansir Kementerian Kesehatan baru-baru ini, dimana RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo menjadi salah satu rumah sakit yang terlapor sebagai tempat terjadi perundungan berdasarkan laporan yang masuk ke Kementerian Kesehatan, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo telah melakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya perundungan tersebut.
Selain dengan melakukan kegiatan bersama Fakultas Kedokteran Unhas yang melibatkan pendidik dan peserta didik seperti sarasehan tersebut diatas, pun telah disusun pedoman pencegahan perundungan dan mensosialisasikan pedoman tersebut ke lingkup yang terkait.