Produk tepung kulit ari beras yang dikembangkan oleh UPT SMKN 3 Sidenreng Rappang telah dipasarkan dengan nama AJOA.
“Produk ini telah mengantongi izin BPOM, sertifikasi halal, serta Sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), menjadikannya salah satu produk unggulan berbasis inovasi lokal,” ucapnya.
Sebelum adanya mesin Sangraipung, proses produksi tepung kulit ari dilakukan secara manual menggunakan wajan. Metode tersebut dirasa kurang efisien karena hanya mampu menghasilkan sekitar 5 kilogram tepung dalam waktu yang cukup lama.
“Keinginan untuk meningkatkan kapasitas produksi mendorong tim untuk mencari mesin sangrai khusus tepung, namun setelah pencarian di Makassar dan berbagai referensi, mesin yang diinginkan tidak ditemukan,” tambahnya.
Tantangan ini justru menjadi motivasi bagi tim Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam untuk merancang dan membuat mesin sangrai sendiri.
Dengan memanfaatkan program SMK Pusat Keunggulan, mereka memulai proses perancangan mesin dari nol dan melalui serangkaian percobaan serta modifikasi yang memakan waktu hampir dua tahun.
Proses pembuatan mesin diawali dengan pembuatan rangka dari besi UNP, dilanjutkan dengan pembuatan tabung silinder yang dilengkapi gigi pengaduk di bagian dalam.
“Semua komponen yang bersentuhan langsung dengan produk terbuat dari bahan stainless steel untuk menjaga higienitas. Selain itu, tim juga merakit dudukan pulley, gear box, motor listrik, serta pemasangan roda gigi dan rantai untuk mendukung sistem penggerak mesin,” ungkapnya.