English English Indonesian Indonesian
oleh

Dipilih LLDIKTI IX, Kampus Berdampak Launching di UMI

Dr Andi Lukman menambahkan bahwa melalui Kampus Berdampak, berbagai skema hibah yang sebelumnya ada dalam MBKM tetap akan dilanjutkan, bahkan diperkuat. Program ini juga membuka peluang lebih besar bagi kolaborasi perguruan tinggi dengan pemerintah, industri, dan komunitas. 

“Skema hibah akan tetap didanai oleh pemerintah dengan syarat program yang diajukan benar-benar memberikan dampak signifikan,” jelasnya.

Dengan peluncuran resmi ini, LLDIKTI Wilayah IX berharap seluruh perguruan tinggi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua dapat mengadopsi dan mengimplementasikan Program Kampus Berdampak secara optimal.

“Kami optimis, jika semua pihak berkomitmen, maka perguruan tinggi kita akan semakin berperan dalam membangun bangsa,” pungkas Dr Andi Lukman.

Rektor UMI, Prof Hambali Thalib mengatakan jika UMI telah siap untuk menindaklanjuti dan menerapkan konsep Kampus Berdampak dalam berbagai lini kegiatan akademik.

“Bukti kesiapan kami adalah komitmen untuk terus menghasilkan karya ilmiah, teknologi, dan inovasi yang berguna bagi pemerintah, industri, dan masyarakat,” ungkapnya.

Prof Hambali juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mendorong publikasi hasil penelitian para dosen, termasuk karya para profesor, agar bisa dipublikasikan secara luas. 

“Kami targetkan pada 23 Juni nanti akan ada sejumlah karya dosen UMI yang dipublikasikan dan dipresentasikan sebagai bagian dari kontribusi Kampus Berdampak,” tambahnya.

Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof Mansyur Ramli, mengungkapkan bahwa sejatinya UMI telah lama menerapkan konsep serupa. Selama hampir 20 tahun terakhir, UMI telah menjalankan Extended Education yang bukan hanya mengukur keberhasilan dari output, tetapi juga outcome dan impact.

News Feed