FAJAR, MAROS — Pemerintah Kabupaten Maros menegaskan komitmennya menjadikan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak ekonomi daerah melalui peningkatan akses keuangan dan program digitalisasi. Hal ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Maros yang digelar di Ruang Baruga B Kantor Bupati Maros, Selasa, 29 April 2025.
Dalam rapat tersebut, TPAKD menetapkan sejumlah program prioritas tahun 2025 yang menyasar langsung pada penguatan UMKM di sektor-sektor produktif seperti pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan.
“UMKM di Maros telah terbukti tangguh dalam menjaga denyut ekonomi lokal. Tugas kita sekarang adalah membuka akses yang lebih luas terhadap pembiayaan dan layanan keuangan formal agar mereka bisa tumbuh lebih cepat,” ujar Wakil Bupati Maros, A Mue’tazim Mansyur.
Selain pembiayaan, TPAKD juga akan memperkuat literasi dan inklusi keuangan di kalangan pelaku UMKM, terutama yang berada di pedesaan. Edukasi keuangan, digitalisasi transaksi melalui QRIS, serta integrasi layanan keuangan dengan program desa seperti Desa Ketahanan Pangan menjadi pilar penting dalam ekosistem ekonomi lokal yang lebih inklusif.
“Kita tidak bisa bicara kemajuan UMKM tanpa menyentuh aspek digital. QRIS dan produk keuangan digital lainnya harus bisa masuk ke pasar tradisional dan desa-desa,” tambah Mue’tazim.
Lebih dari itu, program One Student One Account (OSOA) juga akan terus dilanjutkan sebagai upaya membentuk generasi muda yang melek finansial sejak dini. Menurut TPAKD, pemahaman keuangan harus dimulai dari bangku sekolah.