Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya sebagai alumni UMI. Ia menegaskan pentingnya kebijakan pendidikan tinggi yang berpihak pada siswa daerah.
“Kami akan terus mendorong anak-anak kita di daerah agar bisa kuliah, dan ini butuh kebijakan perguruan tinggi yang pro rakyat,” ucapnya.
Menurutnya, salah satu kendala utama yang dihadapi calon mahasiswa adalah biaya.
Banyak yang ingin kuliah tapi terkendala biaya. Karena itu, penting bagi UMI untuk memberi informasi soal keringanan biaya, cicilan, hingga beasiswa.
“Saya ini alumni UMI, dan sekarang menjadi Kepala Dinas. Artinya, UMI punya rekam jejak melahirkan pemimpin,” ucapnya.
Wakil Rektor IV UMI, Dr. KH. M. Ishaq Samad, MA, menyampaikan bahwa UMI telah menyiapkan berbagai kebijakan pembiayaan yang fleksibel.
“Biaya kuliah bisa dicicil, dan kami memiliki banyak beasiswa, termasuk beasiswa penuh untuk hafidz Al-Qur’an di Fakultas Kedokteran,” ungkapnya.
Wakil Rektor III UMI, Hj. Nurfadillah Mappaselleng, SH., MH., Ph.D., juga menambahkan bahwa beasiswa tidak hanya berasal dari internal kampus, tetapi juga melalui kerja sama eksternal.
“Kami bekerja sama dengan beberapa pemerintah daerah. Ada beasiswa dari Bupati Luwu, juga program beasiswa desa binaan UMI,” katanya.
Melalui kegiatan ini, UMI tidak hanya menyampaikan informasi penerimaan mahasiswa baru, tetapi juga membangun kedekatan dengan calon mahasiswa dan memperkenalkan suasana akademik yang bersahabat dan kompetitif.
Dengan berbagai inovasi dan pendekatan langsung ke masyarakat, Universitas Muslim Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi swasta terkemuka di kawasan timur Indonesia yang terus tumbuh dan berkomitmen melayani bangsa.