Adapun outstanding produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maksima yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp549,57 miliar atau tumbuh 136,4% (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya secara aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat untuk mendukung kebutuhan finansial dan pertumbuhan usaha mereka.
Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga. Di Kuartal I/2025, Bank Raya berhasil memperbaiki Rasio NPL gross menjadi 3,70% dan NPL Net sebesar 1,40% dari periode sebelumnya dengan Rasio NPL Gross tercatat sebesar 4,28% dan NPL Nett sebesar 1,83%.
Pertumbuhan kredit diikuti dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,36 triliun atau tumbuh 3,9% (yoy). Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 55,03% (yoy) atau mencapai Rp1,4 triliun.
Pertumbuhan digital saving menunjukkan bahwa produk digital saving Bank Raya yang didukung dengan fitur yang mudah telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari.
Perluas Akses Perbankan Digital ke Ekosistem BRI Group dan Digital
Sebagai bank digital bagian dari BRI Group, Bank Raya terus mendorong sinergi dengan ekosistem BRI Group untuk memperluas penetrasi bank digital ke market yang lebih luas.
Hingga Kuartal I/2025, Bank Raya telah melakukan inisiasi kerjasama bisnis dengan ekosistem BRI dan digital lainnya dimulai dari kerjasama digitalisasi payroll pada Aplikasi Mekari Talenta, kerjasama penyaluran pinjaman modal produktif berbasis invoice financing kepada PT APP Purinusa Ekapersada dan Entitas Anak (APP Group).