FAJAR, MAKASSAR–Kabupaten Wajo punya dua organisasi kemasyarakatan
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat asal Wajo di tanah rantauan. Yakni, Kerukunan Keluarga Wajo (KKW) dan Kesatuan Masyarakat Wajo (Kemawa).
Dua organisasi ini siap bersinergi untuk masyarakat Wajo.
Perbedaannya adalah KKW merupakan pilar dari organisasi induk Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang berpusat di Jakarta. Sementara Kemawa di skala regional di Sulsel yang berpusat di Kota Makassar.
Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) KKW Amran Jamaluddin mengatakan, usai PSBM XXV dan Musker KKSS XII, dirinya sempat melakukan pertemuan dengan pengurus Kemawa. Selain membangun silaturahmi antarorganisasi sosial, juga ada rencana sinergitas keduanya.
“Di antaranya bahas itu, kita koordinasikan, namanya organisasi kerukunan, sama-sama kita masyarakat Wajo di perantauan, dan memang namanya organisasi sosial kita saling bersinergi dan berkolaborasi,” ujar Amran, Selasa, 29 April 2025.
Amran menyebut baik KKW maupun Kemawa punya sejarah pendiriannya masing-masing. Sehingga keduanya akan tetap berjalan tanpa ada penyatuan lembaga.
“Tinggal baiknya mana yang harus sama-sama kita sinergikan, lakukan, kita saling menghargai. Sipakatau Sipakalebbi Sipatokkong dan slSipakainga,” ucap Amran.
KKW sendiri, kata Amran, telah terbentuk sejak adanya KKSS yang berdiri pada tahun 1976. Sudah terbentuk BPW di beberapa provinsi, namun ada yang perlu diaktifkan kembali.
“Namanya organisasi karena perantau ya, mungkin ada yang aktif ada yang tidak terlalu masif. Itu yang sementara kita dorong lagi untuk aktif dan galakkan semua,” bebernya.