Meski saat ini Rifat menempuh pendidikan di Malang sementara Rafif bersekolah di Jakarta, jarak tidak menghalangi dukungan kakak kepada adiknya. Rifat kerap menyaksikan pertandingan Rafif melalui live streaming saat tampil di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Banten dan tetap memberikan semangat dari jauh.
Perjalanan Rifat sendiri hingga momen ini tidaklah mudah. Setelah insiden yang menimpanya, Rifat harus menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati selama kurang lebih 117 hari, mendapatkan perhatian khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selama masa penyembuhan, Rifat sempat mengalami kesulitan makan, hanya bisa melihat orang lain makan atau memasak tanpa bisa ikut menikmati.Ketika akhirnya diperbolehkan makan kembali, Rifat tak membuang kesempatan.
“Pas bisa makan lagi, aku langsung ambil banyak,” kenangnya sambil tersenyum.Tak hanya sembuh secara fisik, semangat Rifat untuk terus berkembang juga tak pernah padam.
Selama masa perawatan, ia tetap belajar dan berhasil meraih skor TOEFL 630, prestasi yang luar biasa di tengah kondisi sulit. Setelah sembuh, Rifat juga sempat menyampaikan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Kapolri sebagai bentuk rasa terima kasih.
Kini, Rifat bangga mendampingi adiknya dalam menggapai mimpi. Ia terus memotivasi Rafif agar menunjukkan kemampuan terbaiknya di Kopi Good Day DBL Camp 2025, dengan harapan Rafif bisa menembus skuad elite dan berkesempatan belajar basket di Amerika Serikat.
Kisah Rifat adalah bukti nyata bahwa semangat dan dukungan keluarga dapat menjadi kekuatan besar dalam menghadapi cobaan hidup. Dari tragedi yang hampir merenggut segalanya, Rifat bangkit dan kini menjadi inspirasi bagi banyak orang terutama dalam membangun mimpi sang adik di dunia olahraga. (adi)