“Tim nasional Irak mengundurkan diri dari pertandingan perorangan dalam kejuaraan anggar Piala Dunia, yang lolos ke Olimpiade Paris, setelah undian mempertemukannya dengan tim dari entitas pendudukan Israel,” kata Federasi Anggar Irak dalam sebuah pernyataan saat itu.
“Keputusan untuk mengundurkan diri ini sesuai dengan hukum yang mengkriminalisasi normalisasi yang disetujui oleh parlemen Irak, dan sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina,” tegas mereka.
Selain anggar, solidaritas serupa juga terjadi di cabang olahraga lainnya. Penggemar sepak bola di seluruh Eropa dan Amerika Latin secara rutin mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan.
Seruan agar Israel menghadapi isolasi olahraga internasional semakin gencar, yang mencerminkan larangan yang dijatuhkan kepada Rusia setelah perangnya di Ukraina.
Kampanye untuk menangguhkan Israel dari badan-badan olahraga internasional utama, termasuk FIFA dan Komite Olimpiade Internasional, semakin gencar, dengan alasan penargetan sistematis warga sipil di Gaza dan blokade bantuan kemanusiaan yang disengaja.
Kelompok advokasi mengatakan olahraga tidak dapat dipisahkan dari politik ketika satu pihak menggunakan genosida dan hukuman kolektif sebagai alat perang. (amr)