English English Indonesian Indonesian
oleh

Pelaku Usaha Harap PSEL Sokong Pasokan Listrik di Makassar

MAKASSAR, FAJAR – Berbagai dukungan terus mengalir pada pembangunan Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik/PSEL (Waste-to-Energy) yang sementara dikerjakan Shanghai SUS Environment Co., Ltd dan konsorsium.

Dukungan ini termasuk dari kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Makassar. Mereka berharap, hadirnya sumber energi listrik alternatif seperti dari sampah, mampu menjaga ketersediaan pasokan listrik khususnya pada bulan-bulan tertentu.

Hermansyah (37) seorang pelaku usaha percetakan di Jalan Perintis Kemerdekaan menyebutkan, pada bulan-bulan tertentu kerap terjadi pemadaman bergilir, apalagi kalau periode musim kemarau tiba. Alasannya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang jadi sumber uyama sistem kelistrikan Sulsel tidak berproduksi maksimal.

“Biasa kalau sudah masuk musim kemarau, kita sudah harus siapkan genset agar usaha bisa tetap beraktivitas. Ini membuat pengeluaran naik, jadi kalau ada sumber listrik baru dan bisa digunakan, tentu baik dan kami dukung,” terang Hermansyah.

Pandangan berbeda diungkap Batara Kusuma (43) seorang pelaku usaha agribisnis. Dia menyebutkan, hadirnya PSEL menjadi solusi untuk pengelolaan sampah berkelanjutan di Makassar yang efeknya adalah perbaikan kualitas lingkungan.

“Sampah akan didaur ulang jadi listrik, ini seperti di Singapura. Sumber utama pasokan listriknya dari sampah yang diolah dengan teknologi canggih. Manfaatnya banyak, hasilkan listrik dan lingkungan lebih bersih,” terangnya.

Kendati demikian, dia memberi catatan agar hadirnya PSEL ini bisa disertai dengan regulasi pengolahan sampah dari rumah dan pemerintah berperan aktif, agar nantinya sampah-sampah rumah tangga tidak lagi bertumpuk di pinggir jalan. “Kalau ada PSEL tapi sampah tetap berserakan di jalan, ya percuma juga,” terang Batara.

News Feed