FAJAR, SENGKANG- Transaksi nontunai tak hanya masif di kota besar seperti Makassar, namun sudah menular hingga di kabupaten/kota. Hampir semua warung-warung makan, retail maupun swalayan melayani transaksi QRIS. Bahkan, termasuk usaha penatu (laundry).
Transaksi menggunakan QRIS tak hanya memudahkan konsumen tetapi juga pelaku usaha. Selain praktis dan cepat, juga membantu kerja-kerja pengelola usaha.
Pengelola Smart Laundry yang berada di Jalan Maluku Sengkang, Andi Musdalifah (39), Sabtu 26 April 2025 menuturkan pihaknya memutuskan menggunakan QRIS dalam transaksi pembayaran sejak tahun lalu, karena menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
“Awalnya ada keluhan dari pelanggan, kadang ada yang lupa bawa uang. Ada juga yang tidak sempat ke ATM. Mereka yang punya M-Banking seperti BRImo memudahkan dengan adanya QRIS,” jelasnya.
Menurut dia, rata-rata pelanggannya yang menggunakan QRIS adalah pekerja kantoran dan mahasiswa. Ada yang memang transaksi hariannya menggunakan QRIS, ada juga yang terdesak karena tidak ada uang kecil untuk kembalian.
Perempuan kelahiran Paselloreng ini mengaku pada dasarnya transaksi QRIS ini memudahkan karyawan laundry dalam manajemen keuangan.
Mereka tidak perlu capek- capek ke bank untuk setor tunai setiap sudah mengkalkulasi pendapatan harian. Sebab, kata dia, uang langsung masuk ke akun rekening.
Selain itu, lanjutnya, tidak perlu lagi menghitung manual uang tunai yang masuk.
“Ini yang kadang salah hitung saat hitung manual. Kadang kurang atau kelebihan. Sehingga, kalau transaksi nontunai kesalahan seperti itu terminimalisir,” jelasnya.