“Desa Bersatu memanfaatkan momentum ini untuk mengawal dan menyukseskan agenda pembangunan desa. Koperasi ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong ekonomi,” tegasnya.
Wakil Gubernur Sulsel, Hj. Fatmawati Rusdi, dalam sambutannya mengungkapkan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terhadap pelaksanaan program ini.
“Sulsel siap menjadi barometer nasional dalam pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Kolaborasi dan sinergi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Tugas Khusus Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menyebut program ini ditujukan untuk membangun ekosistem ekonomi desa yang kuat.
“Koperasi ini akan memperkuat distribusi pangan dan mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat desa secara lebih adil,” kata Budiman.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Budi Arie Setiadi, dalam arahannya menyampaikan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih akan dilakukan melalui tiga sumber utama: pembentukan koperasi baru, transformasi koperasi aktif yang sudah baik, serta revitalisasi koperasi tidak aktif.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp400 triliun untuk membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia. Setiap koperasi ditargetkan mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp1 miliar per tahun, meski hal itu sangat bergantung pada kualitas pengelolaan dan sumber daya manusia yang terlibat.
Dalam rangkaian kegiatan ini, diberikan pula penghargaan kepada desa dan kabupaten yang cepat dalam merealisasikan pembentukan koperasi. Kabupaten Takalar menjadi salah satu daerah tercepat di Sulsel yang berhasil membentuk Kopdes Merah Putih.