English English Indonesian Indonesian
oleh

Waspada Hipotiroid pada Bayi

FAJAR, MAKASSAR —Hipotiroid kongenital atau kekurangan hormon tiroid sejak lahir merupakan salah satu gangguan kesehatan serius yang bisa berdampak jangka panjang pada anak jika tidak ditangani sejak dini.

Salah satu gejala awal yang kerap muncul adalah warna kuning pada kulit bayi yang tak kunjung hilang. Hal ini bisa menjadi indikasi awal dari gangguan tiroid yang kerap luput dari perhatian.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrin, hipotiroid Rs Wahidin Sudirohusodo, dr. Ratna Dewi Artati, Sp.A(K), MARS mengatakan kasus ini terjadi pada bayi baru lahir. Ini karena kelenjar tiroid bayi tidak berkembang sempurna atau tidak berfungsi secara normal.

“Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari kelainan bawaan, gangguan perkembangan kelenjar tiroid, hingga faktor genetik,” ungkapnya.

Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan otak. Ketika hormon tiroid tidak diproduksi dengan cukup, maka pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak dapat terganggu.

“Inilah mengapa deteksi dini sangat krusial untuk mencegah keterlambatan perkembangan dan risiko cacat permanen,” ungkapnya.

Salah satu cara untuk mendeteksi gangguan tiroid sejak dini adalah melalui screening hipotiroid pada bayi baru lahir. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sedikit sampel darah dari tumit bayi pada usia 48 hingga 72 jam setelah lahir.

“Pemeriksaan ini rutin dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas. Fungsi utama dari screening hipotiroid ini adalah untuk mencegah keterbelakangan mental dan kecacatan yang bisa terjadi akibat kurangnya hormon tiroid sejak bayi,” jelasnya.

News Feed