Kapten Atalanta, Marten de Roon sementara itu menegaskan kepada rekan setimnya bahwa mereka mesti mengalahkan Lecce dan berusaha secepat mungkin mengunci tiket Liga Champions.
“Kami sudah melakukan hal-hal yang luar biasa. Saya pikir mentalitas kami sangat penting, para pemain ini bekerja keras untuk satu sama lain. Sekarang kami ingin mengamankan posisi di Liga Champions secepat mungkin,” ujarnya dikutip dari Football Italia.
Di kubu Lecce, situasi mereka menjelang pertandingan ini sangat buruk. Setelah kekalahan 3-0 dari Como yang membuat mereka gagal mencatatkan kemenangan dalam 11 laga beruntun, penggemar sudah melakukan protes keras.
Para penggemar Lecce bahkan sudah menghina para pemain dan Presiden Saverio Sticchi Damiani jauh sebelum peluit akhir dibunyikan dengan suasana di stadion Via Del Mare dilaporkan sangat tegang.
Di akhir laga, ketika para pemain berjalan untuk memberi hormat kepada para ultras, mereka disuruh berbalik dan kembali ke ruang ganti. Di ruang media, pelatih Marco Giampaolo juga hanya melakukan wawancaranya yang sangat singkat, sekadar formalitas saja.
“Saya merasa kasihan kepada para penggemar, kepada 28 ribu orang, kepada mereka yang berada di rumah dan yang mendukung Lecce, saya merasa kasihan kepada klub. Tidak banyak yang bisa dikatakan,” kata Giampaolo kepada DAZN dikutip dari Pianeta Lecce.
Meski begitu, ia menegaskan masalah ini menjadi tanggung jawabnya. “Saya bertanggung jawab atas kasus ini dan Anda yang melakukan analisis. Ada kekecewaan besar, tidak hanya di pihak yang lain tetapi juga di pihak saya,” ujar Giampaolo.