English English Indonesian Indonesian
oleh

Penggunaan Headset Berkepanjangan Picu Gangguan pendengaran

Untuk mencegah berbagai gangguan tersebut, penting bagi setiap orang untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter THT, minimal setiap enam bulan sekali.
Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi sejak dini adanya gangguan atau penyakit pada telinga sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Dokter Spesialis THT RS Wahidin Sudirohusodo, Dr. dr. M. Fadjar Perkasa, Sp.THT-KL(K) mengatakan untuk kasus tinnitus atau gangguan pendengaran akibat paparan suara bising, terapi suara dan alat bantu dengar bisa menjadi solusi.

Terapi ini membantu otak menyesuaikan diri dengan suara yang tidak diinginkan atau memperbaiki pendengaran yang menurun.Jika air sering masuk dan mengendap di dalam telinga, hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur atau bakteri. Kondisi ini disebut otitis eksterna atau yang lebih dikenal dengan istilah “telinga perenang”.

“Gejalanya bisa berupa rasa gatal, nyeri, hingga keluarnya cairan dari telinga. Selain itu, kebiasaan mengorek-orek telinga menggunakan cotton bud juga bisa membahayakan,” ucapnya.

Alih-alih membersihkan kotoran, tindakan ini justru bisa mendorong kotoran masuk lebih dalam dan melukai saluran telinga. “Bahkan, risiko merobek gendang telinga pun bisa terjadi bila cotton bud digunakan terlalu dalam,” tuturnya. (wis)

News Feed