English English Indonesian Indonesian
oleh

Pemprov-KSOP Utama Makassar Genjot Seaplane, Era Baru Transportasi di Sulsel Pangkas Waktu Tempuh 20 Jam

FAJAR, MAKASSAR — Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan banyak daerah kepulauan. Konektivitas antar wilayah menjadi tantangan nyata.

Aksesibilitas masyarakat pulau sangat bergantung pada infrastruktur transportasi yang memadai. Itu dirasakan masyarakat di Pulau-pulau seperti di Kota Makassar, Kepulauan Selayar, dan Pangkajene dan Kepulauan.

Pulau-pulau terluar banyak yang berpenghuni. Jauhnya mereka dari pusat kota membuat pelayanan dasar tidak merata. Misalnya pendidikan, kesehatan, ekonomi, bahkan modernisasi.

Jarak Pulau terluar Pangkep, yakni Pulau Pammantuang dan Masalima (Pammas) sekitar 85 km dari ibu kota Kecamatan Liukang Kalmas dan 293 km dari ibu kota Kabupaten Pangkep. Waktu tempuh dengan Kapal bisa mencapai 28 jam.

Dengan kehadiran Seaplane, waktu tempuh untuk jarak demikian bisa terpangkas hingga 20 jam lebih. Kecepatan pesawat amfibi atau Seaplane beragam tergantung jenis pesawat, namun dengan jarak tersebut, rata-rata bisa ditempuh hanya dalam 1-2 jam.

Untuk mempercepat realisasi program Seaplane tersebut, Universitas Hasanuddin menggelar dialog yang mengundang Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama, akademisi, dan Pemerintah Kabupaten Pangkep sebagai perwakilan daerah kepulauan. Dialog berlangsung di Aula Prof Fachrudin, Sekolah Pasca Sarjana Unhas, Kamis, 24 April.

Wakil Bupati Pangkep Abdul Rahman Assagaf memaparkan kondisi geografis Kabupaten Pangkep yang memiliki 133 pulau, dengan 78 pulau diantaranya berpenghuni.

Hanya 15 pulau diantaranya yang dapat disinggahi, dengan 5 diantaranya yang memiliki pelabuhan. Selama ini konektivitas kepulauan hanya dengan transportasi laut yang membutuhkan waktu berhari-hari dan berisiko dalam perjalanan.

News Feed