Tantangan dari pengembangan Fish Farming adalah akses yang jauh dan lama ke pusat budidaya. Sehingga, tidak banyak ahli atau pegiat yang profesional ingin menembus jarak dan waktu tersebut.
Untuk mencapai daerah perairan dalam tersebut, diperlukan transportasi yang cepat dan tangguh. Seaplane, menurut Sahattua adalah konsep paling masuk akal untuk mendukung proyek tersebut.
Akses berhari-hari ke kawasan pulau akan membuat orang berpikir berkali-kali untuk menuju ke sana. Boat-boat cepat juga tidak memadai dalam hal muatan dan bahan bakar. Sedangkan kapal besar tidak akan bisa bersandar di perairan dangkal.
Menurut Sahattua, kehadiran Seaplane tidak akan mengganggu keberadaan kapal besar dan kecil. Namun, dia akan mengisi kekosongan sarana transportasi yang memiliki kecepatan dan bisa tiba di lokasi secara on the spot.
“Tapi kan kalau tidak ada orang mau tinggal di pulau itu kan susah. Nah supaya orang bisa ke situ orang tinggal di Makassar, tapi bisa pulang balik dari Makassar ke Industri yang terletak di pulau misalnya,” tukas Sahattua.(uca)