“Kami ingin masyarakat dan media melihat bahwa keberlanjutan bukan proyek sesaat, tetapi jalan panjang yang harus ditempuh dengan komitmen kolektif. Dan Nipah Park siap melanjutkan langkah ini dengan konsisten,” ulasnya.
Operational Manager Nipah Park, Andi Muhammad Imam Rafsanjani, menekankan bahwa keberlanjutan adalah proses yang menyatu dalam keseharian. “Bagi kami, keberlanjutan adalah kerja sehari-hari. Dari sistem operasional hingga keterlibatan tenant, semua diarahkan agar sejalan dengan prinsip ramah lingkungan,” ulasnya.
Mal sebagai ruang publik modern, menurut Imam, harus mampu bertransformasi menjadi ekosistem yang tak hanya nyaman, tetapi juga bertanggung jawab. “Inisiatif seperti PLTS, sistem ventilasi alami, hingga edukasi zero waste bagi tenant kami jalankan bersama dengan komunitas dan pengunjung,” ulasnya.
Perayaan HUT ke-7 juga diwarnai dengan kolaborasi lintas sektor. Salah satunya bersama Hirah Sanada, seniman muda lulusan Arsitektur Universitas Hasanuddin, yang menyajikan karya ilustrasi ekspresif bertema SUS7AIN. Karya ini merepresentasikan aktivitas pengunjung dalam tiga pilar utama dan menjadi simbol bahwa keberlanjutan dapat diwujudkan melalui ekspresi artistik.
Kolaborasi dengan pelaku usaha lokal seperti Artani Bulk Store juga kembali dihadirkan, mendukung edukasi gaya hidup minim limbah di ruang publik. “Kami tahu, mengubah kebiasaan bukan hal mudah, dibutuhkan ruang dan komunitas yang mendukung. Di situlah Nipah Park berperan,” ujar Ria Lestari, Founder Artani.