FAJAR, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah melalui pelaksanaan kegiatan HERSHARE 2025. Acara yang dibuka secara resmi hari ini merupakan hasil kolaborasi antara Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dengan mengangkat tema besar “Pasar Modal Syariah”.
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi demi suksesnya penyelenggaraan HERSHARE 2025.
“Ini adalah bentuk komitmen kita bersama untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan,” ujar Muchlasin, Jumat, 25 April 2025.
Dalam semangat perayaan Hari Kartini, Muchlasin juga mengucapkan selamat kepada para “Kartini masa kini” yang dinilainya memiliki peran strategis dalam membina generasi bangsa agar melek literasi keuangan, termasuk dalam memanfaatkan produk dan layanan pasar modal syariah.
Muchlasin menjelaskan bahwa HERSHARE merupakan bagian dari upaya kolektif dalam mendukung ekosistem pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan. Ia memaparkan bahwa per Februari 2025, jumlah investor di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tercatat meningkat signifikan sebesar 26,21% secara tahunan (year-on-year), mencapai lebih dari satu juta Single Investor Identification (SID).
Menurutnya, peningkatan ini tidak lepas dari masifnya kegiatan edukasi pasar modal yang dilakukan secara kolaboratif antara OJK, BEI, perusahaan sekuritas, perguruan tinggi, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). OJK, kata Muchlasin, juga merespons kondisi pasar yang fluktuatif dengan sejumlah kebijakan strategis untuk menjaga kepercayaan investor dan stabilitas perdagangan saham.