GOWA, FAJAR — Sektor ekonomi kreatif Gowa menjadi fokus utama. Kebudayaan sebagai fondasi utama pengembangannya.
Komitmen ini diperkuat melalui kunjungan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya ke Balla Lompoa, Rabu, 23 April 2025. Riefky menegaskan pentingnya kebudayaan sebagai patron atau penggerak utama ekonomi kreatif.
Kekayaan budaya yang dimiliki Gowa merupakan aset tak ternilai yang harus dijadikan fondasi utama dalam mengembangkan industri kreatif daerah. Bupati Gowa Husniah Talenrang secara khususnya mengundangnya.
“Gowa memiliki modal budaya yang sangat kuat, dan itu adalah induk dari semua subsektor ekonomi kreatif. Budaya adalah hulu, dan ekonomi kreatif adalah hilirnya,” ujarnya.
Pusat dan Gowa telah membicarakan kolaborasi jangka panjang selama lima tahun ke depan. Mencakup berbagai aspek strategis, di antaranya penguatan kelembagaan ekonomi kreatif di daerah, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, serta dukungan penyelenggaraan kegiatan berbasis budaya seperti festival dan pameran kreatif.
“Kami juga membahas kemungkinan penguatan lembaga ekonomi kreatif di tingkat daerah. Apakah itu nanti berbentuk unit khusus atau bagian dari dinas tertentu, akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah kabupaten,” tuturnya.
Selain itu, dia juga memberikan perhatian untuk potensi subsektor ekonomi kreatif di Gowa yang sudah mulai berkembang, seperti fesyen, kuliner, dan kriya. Apalagi, anak-anak muda Gowa kini banyak merambah dunia konten digital.
“Menurut saya ini menjadi subsektor konten kreator sebagai salah satu potensi baru yang patut mendapat perhatian lebih,” tuturnya.