FAJAR, JAKARTA — Komisi V DPR RI memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2025, yang dinilai berjalan lebih lancar dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Korlantas Polri, BMKG, hingga Basarnas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 23 April 2025.
Tercatat, mobilitas masyarakat selama mudik 2025 mencapai 154,62 juta orang. Koordinasi antar sektor dinilai berhasil. Ini ditandai dengan penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 34,31 persen dari 7.064 kasus pada 2024, menjadi 4.640 kasus tahun ini.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Hamka Baco Kady, secara khusus mengapresiasi pengelolaan arus mudik di Pelabuhan Merak–Bakauheni. Menurutnya, PT ASDP telah berhasil memperbaiki manajemen dengan menerapkan sistem tiket satu harga, mencabut tarif ekspres, serta memberikan diskon tarif reguler bagi kendaraan penumpang selama periode Lebaran.
Meski demikian, Hamka menyampaikan sejumlah catatan kritis atas pelaksanaan mudik tahun ini. Ia menyoroti belum meratanya pelaksanaan ramp check terhadap kendaraan angkutan, yang dinilai sangat penting untuk menjamin keselamatan pemudik. “Ramp check harus menyeluruh. Ini menyangkut nyawa manusia,” tegas Hamka.
Selain itu, Hamka juga mengungkapkan kekhawatirannya atas masih maraknya praktik travel gelap yang membahayakan keselamatan penumpang. Ia menilai perlu penertiban tegas terhadap angkutan ilegal tersebut.
Catatan ketiga menyangkut pelanggaran pengguna jalan di perlintasan sebidang yang masih sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Salah satu contohnya adalah insiden pada 8 April 2025, ketika Kereta Commuter Line Jenggala menabrak truk kayu di Sidoarjo, menyebabkan seorang masinis meninggal dunia. Ia meminta PT KAI untuk mengambil langkah hukum atas insiden tersebut.