FAJAR, BULUKUMBA – Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menyambut kunjungan kerja Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan, Agus Salim, di Bumi Panritalopi pada Rabu, 23 April 2025. Kedatangan Kajati bersama rombongan disambut hangat oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Rombongan Kajati tiba di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati sekitar pukul 12.30 WITA. Bupati Andi Utta—sapaan akrab Andi Muchtar—didampingi Wakil Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bulukumba, unsur Forkopimda, serta Kalapas turut menyambut kedatangan mereka.
Usai penyambutan, Kajati Sulsel bersama Bupati dan jajaran Forkopimda menggelar diskusi ringan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Momen ini pun diabadikan dengan foto bersama sebelum Kajati meninggalkan Rujab Bupati.
Agenda utama kunjungan kerja Kajati di Bulukumba adalah peresmian Mess Adhyaksa dan serah terima sertifikat tanah hibah yang digelar di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Bulukumba.
Dalam sambutannya, Bupati Andi Utta menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Kajati yang merupakan putra asli Sulawesi Selatan.
“Suatu kebanggaan bagi kami karena Bapak Kajati adalah putra Sulsel. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam mengemban amanah,” ungkapnya.
Andi Utta juga menyoroti upaya penanganan banjir yang menjadi salah satu prioritas utama sejak awal masa jabatannya. Ia menyebut, kawasan Kantor Kejari Bulukumba dulunya rawan banjir, namun kini telah terbebas dari masalah tersebut.
“Dulu, kalau banjir airnya masuk ke kantor. Alhamdulillah sekarang tidak lagi. Kami langsung bentuk tim kendali banjir, bekerja selama 37 hari mengangkat sedimen—tanpa menggunakan dana APBD,” jelasnya.
Terkait penyerahan sertifikat tanah hibah, Andi Utta menjelaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari kerja sama tukar guling antara aset Pemerintah Daerah dan Kejaksaan. Rumah Jabatan Kajari akan dihibahkan ke Pemda untuk pembangunan Gedung Ammatoa, sementara Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan dialihfungsikan menjadi kantor Kejari Bulukumba.
Tak lupa, Bupati juga mempromosikan potensi unggulan Bulukumba, seperti sektor pariwisata dan budaya. Ia menyebut pasir di Pantai Tanjung Bira sehalus tepung dan menyampaikan keunikan budaya di kawasan Adat Ammatoa Kajang yang sangat natural dan sakral.
“Di Ammatoa, harus memakai pakaian serba hitam, tidak boleh pakai sandal, dan tidak boleh mengambil gambar,” ujarnya.
Ia juga menyinggung soal kebanggaan daerah dalam hal pembuatan perahu Pinisi. “Pusat pembuatan perahu Pinisi dunia ada di Kecamatan Bonto Bahari. Bahkan yang ada di Labuan Bajo, Kalimantan, hingga Australia, dibuat oleh orang Bulukumba,” tambahnya.
Sementara itu, Kajati Sulsel Agus Salim mengapresiasi sambutan hangat dari Pemkab Bulukumba dan Forkopimda. Ia menilai sinergi antarunsur Forkopimda di Bulukumba sangat baik.
“Saya sudah berada di Bulukumba sekitar dua hingga tiga jam dan saya bisa merasakan kekompakan Forkopimda di sini,” ujarnya.
Sebelum ke Bulukumba, Kajati Sulsel terlebih dahulu melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng. Usai agenda resmi di Bulukumba, Kajati bersama rombongan dijadwalkan menginap di kawasan wisata Pantai Tanjung Bira. (*/)