English English Indonesian Indonesian
oleh

Memudarnya Status Aset AS

Persepsi investor yang menempatkan aset AS dalam kategori aman mulai berubah sejak presiden Trump mengumumkan kebijakan tarif ekstra tinggi. Hal ini ditandai oleh depresiasi dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Dimana, US Dollar Index tertinggi sejak awal tahun 2025 sebesar 109,96 pada 13 Januari 2025, yaitu menguat sebesar 9,96 persen terhadap enam mata uang utama dunia. Sebaliknya, nilai US Dollar Index terendah dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 1 Januari 2018 sebesar 89,13, yaitu terdepresiasi 10,87 persen.

Kebijakan tarif ekstra tinggi oleh presiden Trump membuat status asset AS sebagai safe haven menjadi meragukan. Selama beberapa dekade terakhir, dolar AS dan US treasury securities selalu menjadi instrumen investasi paling aman (risiko paling rendah).

Kebijakan tarif Trump membuat harga obligasi turun dan yield obligasi pemerintah AS naik. Penurunan harga obligasi AS salah satunya karena meningkatnya ekspektasi risiko terhadap perekonomian AS.

Memudarnya status aset AS sebagai safe haven ditandai oleh menurunnya porsi kepemilikan investor asing dalam US treasury securities dari sekitar 50 persen pada tahun 2008 menjadi hanya 30 persen pada tahun 2025.

Permasalahan lain yang menurunkan kepercayaan investor terhadap aset keuangan AS adalah pemaksaan kehendak presiden Trump kepada Jerome powell, gubernur The Federal Reserve (The Fed), Bank sentral AS.

Presiden Trump meminta Powell menurunkan suku bunga Federal Fund Rate (FFR) untuk memberikan insentif kepada perekonomian AS. Namun, Powell tetap pada pendiriannya bahwa tidak ada ruang untuk menurunkan suku bunga The Fed pada saat inflasi AS masih di atas dua persen, sesuai target The Fed.

News Feed