English English Indonesian Indonesian
oleh

Gudang Sesak, Bulog Kewalahan Hadapi Panen Raya, Petani Terlunta-lunta Jual Gabah

FAJAR, PINRANG — Badan Urusan Logistik (Bulog) Pinrang mengakui tidak mampu menyerap seluruh hasil panen raya petani tahun ini.

Kondisi gudang sudah sesak. Kapasitas gudang yang sudah penuh membuat Bulog ‘angkat tangan’ dan membebaskan petani menjual gabah mereka ke pihak swasta, meski disadari penuh risiko.

Pemimpin Bulog Cabang Pinrang, Ivan Faisal, menyebutkan bahwa pihaknya benar-benar kewalahan menghadapi lonjakan produksi gabah saat panen raya berlangsung.

“Setengah mati kalau mau ambil semua hasil panen. Gudang kami sudah penuh,” kata Ivan, Rabu, 23 April 2025.

Gudang utama milik Bulog Pinrang yang berkapasitas 35.500 ton saat ini sudah terisi penuh.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Bulog tengah mencari solusi seperti menyewa gudang tambahan dan mengalihkan stok (move out NES) ke daerah lain seperti Kalimantan yang masih memiliki ruang penyimpanan.

Namun, Ivan menegaskan bahwa dalam kondisi seperti ini, pihaknya tak bisa melarang petani menjual ke swasta. “Kalau petani mau jual ke swasta, kami tidak bisa melarang. Kami sendiri tidak punya kapasitas lagi,” ujarnya.

Kendati demikian, penjualan ke swasta juga bukan tanpa masalah. Banyak petani mengeluhkan praktik tidak transparan dalam penimbangan serta ketidakjelasan harga.

Pihak Bulog, bersama Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Babinsa, terus mengimbau petani agar menjadwalkan panen dengan baik agar harga tidak anjlok. Namun realitas di lapangan menunjukkan kebingungan masih menghantui para petani.

Seorang petani dari Kecamatan Cempa, berinisial P, mengungkapkan kekecewaannya karena perwakilan Bulog tak hadir dalam rapat persiapan panen di Desa Sikkuale.

News Feed