English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengabdian Sastra Indonesia Unhas di SMAN 3 Gowa: Tekankan Pentingnya Kesantunan Berbahasa bagi Siswa

FAJAR, GOWA – Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Nurhayati, M.Hum., menyoroti urgensi kesantunan berbahasa, terutama di kalangan siswa. Penekanan ini disampaikan saat Prof Nurhayati membawakan materi bertajuk “Kesantunan Berbahasa” di SMA Negeri 3 Gowa.

Prof. Nurhayati menjelaskan, kesantunan dalam berkomunikasi memegang peranan krusial dalam mewujudkan interaksi yang lancar dan harmonis. “Di era pesatnya perkembangan media sosial saat ini, kemampuan berbahasa santun menjadi kompetensi esensial yang wajib dimiliki setiap individu dalam berinteraksi,” tegasnya.

Kata dia, betapa pentingnya kesantunan berbahasa bagi siswa. Tujuan utama dari kesantunan berbahasa adalah menghormati lawan bicara dan menghindari konflik. Siswa, terutama remaja, menurutnya, perlu memperhatikan situasi dan kondisi saat berbicara. Dalam situasi formal, hendaknya menggunakan bahasa resmi, sementara dalam situasi informal dapat menggunakan bahasa non-resmi.

Dia mencontohkan fenomena penggunaan umpatan di kalangan remaja. Menurutnya, penggunaan umpatan seperti “tolo na” (dalam bahasa Makassar berarti ‘bodohnya’) dapat diterima hanya dalam situasi tertentu, misalnya saat berinteraksi dengan teman sebaya dalam suasana bercanda. Namun, penggunaan bahasa tersebut tentu tidak pantas dalam situasi yang berbeda.

Prof Nurhayati juga, menegaskan, remaja harus berbahasa santun agar dapat diterima di berbagai lingkungan. Hal ini berarti menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks, lawan bicara, waktu bicara, dan situasi, termasuk saat bercanda. Termasuk kesantunan berbahasa di media sosial.

“Di media sosial, kita harus benar-benar menyaring apa yang akan kita kirim,” ujarnya.

“Periksa kembali pesan sebelum dikirim melalui WhatsApp atau platform lainnya. Pikirkan baik-baik dan jangan asal kirim. Begitu juga simbol emoticon. Hal ini penting untuk menjaga kesantunan berbahasa kita,” paparnya. Selain materi mengenai kesantunan berbahasa, Dr. Inriati Lewa, M.Hum., turut menyampaikan materi tentang “Apresiasi Nilai Budaya dalam Karya Sastra”.

Kunjungan hangat dari tim pengabdian masyarakat Departemen Sastra Indonesia, FIB Unhas, berlangsung pada Selasa, 22 April 2025, di SMA Negeri 3 Gowa yang berlokasi strategis di tepi jalan poros Makassar-Takalar, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas, Prof. Dr. Munira Hasjim, S.S., M.Hum., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin departemennya yang bertujuan untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan kepada siswa, terutama terkait dengan penggunaan bahasa dan apresiasi karya sastra.

“Tema kegiatan kali ini adalah ‘Pelatihan Kesantunan Berbahasa dan Apresiasi Nilai Budaya dalam Karya Sastra’,” ungkap Prof. Munira Hasjim di hadapan 30 siswa perwakilan Kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Gowa. Sebagai simbol silaturahmi, dia juga menyerahkan plakat Unhas kepada Wakil Kepala Sekolah, Muh. Djufri, S.Pd.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan sejumlah staf pengajar dari Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas, di antaranya Prof. Dr. A.B. Takko, M.Hum., Ketua Program Studi Magister Bahasa Indonesia Unhas Dr. Tammasse, M.Hum., Sekretaris Departemen Sastra Indonesia Rismayanti, S.S., M.Hum., Dr. M. Dahlan Abubakar, M.Hum., Dra. Muslimat, M.Hum., Dra. Nursa’adah, M.Hum., Dr. Indar, S.S., M.Hum., Faisal Oddang, S.S., M.Hum., Muh. Nur Iman, S.S., M.Hum., Andi Merling, S.S., M.Hum., Syahwan Alfianto Amir, S.S., M.Hum, dan Ipha Bahia, S.S., M.A. (*/)

News Feed