Oleh : Dr. Ir. A. Muhammad Syafar Paluturi., A.Md., S.T., M.T., IPM / Dosen Teknik Informatika UIN Alauddin Makassar / Email : [email protected]
Dalam era informasi yang semakin berkembang, keberadaan jurnal ilmiah menjadi sangat penting sebagai wadah untuk menyebarkan pengetahuan dan penelitian. Namun, tantangan dalam tata kelola jurnal ilmiah sering kali menghambat kualitas dan kredibilitas publikasi. Oleh karena itu, penerapan sintaks SAFAR (Sistem, Akuntabilitas, Fasilitas, Aksesibilitas, Responsitivitas) dalam tata kelola jurnal ilmiah menjadi suatu keharusan untuk memastikan bahwa jurnal-jurnal ini dapat berfungsi dengan optimal.
Pertama, dari segi Sistem, penting bagi setiap jurnal ilmiah untuk memiliki struktur manajemen yang jelas. Sistem yang baik akan memastikan bahwa proses pengelolaan, mulai dari pengiriman naskah hingga proses review dan publikasi, berjalan secara efisien. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, penulis dan reviewer dapat berkomunikasi dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kualitas penelitian yang dipublikasikan.
Sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan jurnal ilmiah mencakup berbagai aspek, seperti manajemen naskah, proses peer review, dan publikasi. Sebuah jurnal yang memiliki sistem manajemen yang baik akan memudahkan penulis dalam mengirimkan naskah mereka, serta mempercepat proses review dan publikasi. Misalnya, penggunaan platform online yang mendukung pengiriman naskah secara elektronik dan memungkinkan komunikasi real-time antara penulis, editor, dan reviewer. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan dalam proses pengelolaan naskah.
Selain itu, sistem yang baik juga harus dilengkapi dengan pedoman yang jelas mengenai etika publikasi, termasuk penghindaran plagiarisme dan pengaturan konflik kepentingan. Dengan demikian, penulis dan reviewer memiliki acuan yang jelas dalam menjalankan tugas mereka, sehingga integritas jurnal dapat terjaga.
Kedua, Akuntabilitas menjadi elemen krusial dalam tata kelola jurnal. Setiap jurnal harus mampu mempertanggungjawabkan proses dan keputusan yang diambil, baik kepada penulis, pembaca, maupun lembaga yang mendukungnya. Transparansi dalam proses review dan publikasi tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik terhadap jurnal, tetapi juga mendorong peneliti untuk berkontribusi lebih aktif.
Akuntabilitas dalam tata kelola jurnal ilmiah mencakup tanggung jawab terhadap kualitas dan integritas publikasi. Jurnal harus memiliki mekanisme untuk menilai dan mengaudit proses editorial secara berkala. Misalnya, jurnal dapat melakukan evaluasi internal tahunan untuk menilai efektivitas proses review dan publikasi. Selain itu, publikasi laporan tahunan yang transparan mengenai statistik pengiriman naskah, tingkat penerimaan, dan waktu yang diperlukan untuk proses review dapat meningkatkan kepercayaan penulis dan pembaca.
Selanjutnya, Fasilitas yang memadai juga menjadi faktor penentu. Jurnal ilmiah harus menyediakan platform yang user-friendly bagi penulis dan pembaca. Ini termasuk akses ke alat bantu penulisan, panduan publikasi yang jelas, serta dukungan teknis yang memadai. Fasilitas yang baik akan menarik lebih banyak peneliti untuk mengirimkan karya mereka dan meningkatkan jumlah pembaca.
Fasilitas yang memadai merupakan salah satu pilar penting dalam tata kelola jurnal ilmiah. Jurnal harus menyediakan akses ke alat bantu penulisan, seperti template naskah, panduan gaya penulisan, dan sumber daya lainnya yang dapat membantu penulis dalam menyusun karya mereka. Selain itu, dukungan teknis yang memadai, seperti layanan pelanggan yang responsif dan pelatihan bagi penulis baru, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengakses dan memanfaatkan platform jurnal dengan optimal.
Aksesibilitas juga tidak kalah penting. Dalam dunia yang semakin terhubung, jurnal ilmiah harus memastikan bahwa penelitian yang dipublikasikan dapat diakses oleh siapa saja, tanpa batasan. Ini termasuk mempertimbangkan model publikasi terbuka yang memungkinkan penelitian dapat diakses secara gratis.
Aksesibilitas yang tinggi akan memperluas jangkauan dan dampak dari penelitian, serta mendorong kolaborasi antar peneliti di seluruh dunia.
Terakhir, Responsitivitas terhadap umpan balik dari komunitas akademik sangat penting. Jurnal harus siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan. Dengan mendengarkan suara para peneliti dan pembaca, jurnal dapat terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas publikasi mereka. Responsitivitas ini juga mencerminkan komitmen jurnal terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Dalam menghadapi tantangan dan dinamika dunia akademik yang terus berubah, penerapan sintaks SAFAR dalam tata kelola jurnal ilmiah menjadi langkah strategis yang sangat penting. Dengan membangun sistem yang terintegrasi, meningkatkan akuntabilitas, menyediakan fasilitas yang memadai, memastikan aksesibilitas yang luas, dan bersikap responsif terhadap umpan balik, jurnal ilmiah di Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitasnya. (*)