FAJAR, MAKASSAR — Semangat Hari Kartini kembali menggemakan pesan kesetaraan di tengah dinamika politik daerah. Anggota DPRD Makassar yang juga Bendahara Fraksi Golkar, Eshin Usami Nur Rahman, menjadikan momen ini sebagai refleksi mendalam atas kiprah perempuan dalam ruang pengambilan keputusan.
“R.A. Kartini menginspirasi kita bahwa suara perempuan layak didengar dan diperhitungkan. Kita tidak hanya berhak duduk di meja pengambil kebijakan, tapi juga punya tanggung jawab moral untuk membawa perubahan yang berpihak pada keadilan sosial,” ujar Eshin dengan penuh semangat.
Baginya, Hari Kartini bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah panggilan untuk menghidupkan kembali semangat advokasi, memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan dalam kebijakan publik, serta mempertegas bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang tangguh dan peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Di tengah dominasi politik yang masih didesain dengan perspektif maskulin, Eshin menegaskan bahwa kehadiran perempuan di parlemen adalah bentuk perlawanan halus namun kuat terhadap struktur yang membatasi partisipasi.
Ia terus mendorong lahirnya kebijakan inklusif, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, hak-hak perempuan, hingga perlindungan sosial.
“Hari Kartini menjadi refleksi bagi saya pribadi: sudah sejauh mana saya mewakili aspirasi perempuan dan masyarakat yang saya layani,” ucapnya.
Lewat peran dan konsistensinya di DPRD, Eshin Usami berupaya menjadi Kartini masa kini—yang bersuara lantang di ruang-ruang strategis demi kepentingan semua. (mum)