FAJAR, MAKASSAR – Himpunan Masyarakat Sinjai (Himmas) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) dan Tudang Sipulung pada Minggu, 27 April 2025 mendatang, bertempat di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, Jl. Andi Djemma, Kecamatan Rappocini.
Acara penting ini turut dihadiri oleh Bupati Sinjai Ratnawati Arif dan Wakil Bupati Andi Mahyanto Mazda. Mubes ini menjadi langkah awal kebangkitan Himmas setelah vakum selama 18 tahun.
Ketua Panitia, Syahrir Cakkari, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memilih ketua baru, tetapi juga untuk menghidupkan kembali semangat silaturahmi masyarakat Sinjai.
“Insyaallah, Ibu Bupati akan hadir dan menyampaikan pidato. Kami berharap beliau dapat mendorong aktifnya kembali Himmas dan menghidupkan kembali roda organisasi yang sempat tertidur selama belasan tahun,” ujar Syahrir, Minggu (20/4/2025).
Mubes ini juga menjadi wadah berkumpulnya masyarakat Sinjai dari berbagai penjuru yang kini mengabdi di beragam sektor, seperti pendidikan, kesehatan, bisnis, dan lainnya. Diharapkan para putra-putri terbaik Sinjai dapat hadir dan memberikan kontribusi pemikiran demi kemajuan organisasi ke depan.
Sekretaris Panitia, Ilham Hamid, menambahkan bahwa Mubes dan Tudang Sipulung ini mengusung tema “Memelihara Silaturahmi, Menanam Investasi Sosial.” Ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang pemersatu masyarakat Sinjai.
Salah satu rangkaian acara yang dinantikan adalah diskusi bertema “Himmas Dulu, Kini, dan Akan Datang,” yang akan menghadirkan narasumber ternama, di antaranya:
Prof. Arismunandar (Eks Rektor UNM)
Dr. Yahya Mustafa (Dosen Unismuh Makassar)
Matti Nutta
Sebelumnya, forum akan dibuka dengan ceramah oleh Prof. Dr. Munawwir Kamaluddin.
Puncak acara Mubes adalah pemilihan Ketua Umum DPP Himmas Sinjai periode 2025–2030. Pemimpin yang terpilih diharapkan memiliki kepedulian tinggi terhadap organisasi, serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk membawa Himmas menjadi organisasi yang berkontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kami dari panitia menyerahkan sepenuhnya kepada forum untuk memilih ketua yang diinginkan. Kriterianya jelas: peduli terhadap organisasi paguyuban, serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk membangun,” tutup Syahrir. (*)