“Itu bukan temuan Bawaslu. Itu data yang kami berikan ke mereka, lalu diklaim sebagai temuan,” tegasnya.
Romi menjelaskan bahwa saat ini KPU tengah melakukan proses analisis dan klarifikasi bersama Bawaslu, LO, dan PPK. Ia juga meragukan jumlah pemilih ganda mencapai 230 orang.
“Kami sedang analisis. Saya kira jumlahnya tidak sebanyak itu,” katanya.
Menurut Romy, data ganda bisa muncul karena sistem yang menggabungkan DPT, DPTb, dan DPK sesuai ketentuan MK. Misalnya, pemilih yang terdaftar di DPT namun berpindah lokasi saat hari pencoblosan bisa tercatat kembali di DPTb.
“Kalau pun ada yang ganda, tinggal dicoret. Prosedurnya ada, tidak perlu dibesar-besarkan,” ujar Romy.
Hingga saat ini, proses penyortiran dan verifikasi data masih berlangsung dan ditargetkan rampung pekan depan. Romi menegaskan, KPU terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan akurasi data dan mencegah potensi kecurangan.
Untuk diketahui, jumlah DPT di Palopo tercatat sebanyak 125.575 pemilih, terdiri dari 61.852 laki-laki dan 63.720 perempuan. Pada Pilkada sebelumnya, sebanyak 95.845 warga menyalurkan hak pilihnya. (sae/zuk)
