FAJAR, MAROS – Rumah reyot milik Harlina dan Yaco di Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ramai dikunjungi berbagai pihak dalam beberapa hari terakhir. Mereka datang memberikan bantuan kemanusiaan, mulai dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Maros, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros.

Bantuan yang diberikan berupa paket sembako, terpal untuk menutupi atap yang bocor, hingga sejumlah uang tunai untuk kebutuhan harian keluarga tersebut.
Ketua Baznas Maros, Ansar Taufiq, menegaskan bahwa pemberian bantuan tersebut bukan karena viralnya berita tentang kondisi keluarga Harlina, tetapi karena mereka memang sudah terdata sebagai penerima manfaat. Menurutnya, bantuan rutin disalurkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa setiap kali ada hasil pengumpulan zakat dari warga.
“Jadi memang sudah terdata di kami sebagai penerima manfaat dan rutin mendapatkan bantuan saat ada hasil pengumpulan zakat di desanya,” ujar Taufiq, Sabtu (19/4/2025).
Terkait rencana bedah rumah, Taufiq yang juga mantan anggota KPU Maros mengatakan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, dan tokoh masyarakat setempat untuk membahas langkah lanjutan.
“Insya Allah dalam waktu dekat, kami bersama pemerintah kecamatan akan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat di sana untuk membicarakan soal bedah rumah yang bersangkutan,” jelasnya.
Ia juga berkomitmen untuk terus mengawal program bedah rumah tersebut hingga benar-benar tuntas.
Sebelumnya, Bupati Maros, Chaidir Syam, juga telah menyatakan komitmennya untuk membedah rumah keluarga Harlina. Namun, ia belum merinci apakah pengerjaannya akan dilakukan oleh pemerintah daerah atau Baznas.
“Kalau rumahnya berat, bisa sampai Rp50 juta. Kalau ringan, sekitar Rp25 juta. Nanti kita sinergikan apa yang bisa dibantu oleh Pemda dan apa yang bisa ditangani Baznas,” ungkapnya.
Diketahui, keluarga Harlina dan Yaco yang terdiri dari pasangan suami istri dan empat orang anak tinggal di sebuah rumah yang nyaris roboh. Lantai papan rumah mereka banyak yang berlubang, sementara atap sengnya bocor parah, menyebabkan seluruh bagian rumah basah kuyup saat hujan turun. (rin/*)