FAJAR, ENREKANG — Sabtu pagi yang basah itu, langit masih tampak murung di atas wilayah Anggeraja, Kabupaten Enrekang pada 19 April 2025.
Jejak air bah yang meluap masih terlihat jelas, genangan di pinggir jalan, lumpur yang menempel di dinding rumah, dan raut cemas warga yang menatap rumah mereka yang rusak.
Di tengah kondisi itu, Bupati Enrekang, H. Muh. Yusuf Ritangnga, tak tinggal diam. Dengan sepatu bot dan jaketnya, ia turun langsung meninjau lokasi terdampak.
Aji Ucu sapaannya tidak sendiri, Kapolres Enrekang AKBP Hari Budiyanto dan Dandim 1419 Letkol Inf Augustiar Adinegoro turut serta mendampinginya.
Mereka menyusuri jalanan becek, mendatangi rumah-rumah warga, dan menyimak dengan saksama keluhan serta harapan masyarakat.
Tak sekadar memantau, Bupati Yusuf Ritangnga juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera bergerak cepat.
“Saya minta tim teknis segera memetakan wilayah terdampak dan melakukan penanganan darurat,” katanya tegas.
Camat Anggeraja, Kadang K, menyebut penyebab utama meluapnya air berasal dari sistem drainase yang tak mampu menampung debit aair
“Banyak selokan yang sempit, tertutup pasir dan batu, jadi air meluber ke jalan dan masuk ke rumah warga,” jelasnya.
Langkah konkret langsung diwujudkan hari itu juga. Bupati Enrekang mengunjungi salah satu rumah warga yang pondasinya roboh akibat derasnya arus air.
Di sana, ia menyerahkan bantuan tanggap darurat yang disalurkan melalui BAZNAS Enrekang. Tangan-tangan kecil warga menyambutnya dengan harapan baru, di tengah reruntuhan.