Dari sisi jejak karier, Taufan Pawe merupakan petahana. IAS sendiri pernah menjadi petinggi Golkar dan Demokrat, begitu juga Adnan. Munafri merupakan Ketua DPD II Golkar Makassar, Indah Ketua DPD II Golkar Luwu Utara, dan Pata Ketua DPD II Golkar Luwu.
Kondisi ini membuat pertarungan kian terbuka. Kata Sukri, strategi dan keputusan tepat saja yang akan mengantarkan kandidat memenangkan pertarungan. Termasuk juga meyakinkan DPP terkait masa depan partai.
“Jadi ini hanya perlu dimaksimalkan saja dengan pola komunikasi antara kandidat ke kandidat, kandidat dengan voters, juga kandidat ke DPP. Bagaimana mereka bisa meyakinkan itu semua untuk bisa meraih kemenangan,” jelas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu.
Golkar merupakan partai terbuka milik kader. Proses penentuan pimpinan sangat ditentukan dengan kemampuan meraup dukungan, tidak hanya mengandalkan telunjuk DPP. Sehingga, peluang bagi masing-masing calon masih sangat terbuka lebar.
“Ini boleh dibilang cukup sengit, karena figur yang muncul memang lagi naik daun. Tetapi, kalau melihat Golkar sebagai partai milik semua kader, tidak mengandalkan penunjukan dari DPP dalam memilih ketua, maka pola komunikasi dukungan punya peran cukup penting,” tutupnya.
Duel Terbuka
Juru Bicara DPD I Partai Golkar Sulsel Zulham Arief telah menegaskan Dinamika menjelang musda semuanya selalu dikomunikasikan dengan DPP Golkar.
Partai terbuka bagi siapa pun kader yang ingin maju dalam Musyawarah Daerah (Musda) mendatang. Semua kader yang memiliki rekam jejak prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT), memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri.
