FAJAR, SIDRAP-Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali diwarnai oleh formalitas dan batas-batas peran, tampil sosok pemimpin yang menunjukkan ketulusan sejati: Bapak Bupati Sidrap, Kakak Syaharuddin Alrif.
Sosok yang dikenal tegas dalam kepemimpinan ini memperlihatkan sisi lain yang begitu menyentuh hati, kala beliau memperlakukan almarhumah ibu mertuanya bak ibu kandung sendiri di saat-saat terakhir persemayaman.
Tidak hanya hadir sebagai menantu, beliau hadir sebagai seorang anak. Dengan tangan sendiri, beliau mengangkat keranda sang almarhumah, menyusuri jalan menuju pemakaman dengan mata yang berkaca-kaca namun penuh hormat.
Tak cukup sampai di situ, Kak Syahar—sapaan akrab beliau—turut mengendarai langsung mobil ambulans yang membawa jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. Satu hal yang jarang dilakukan seorang pejabat tinggi, apalagi seorang bupati.
Namun, ketulusan beliau tak berhenti sampai di perjalanan. Di liang lahad, beliau sendiri yang turun tangan, memastikan sang ibu mertua dimakamkan dengan penuh hormat dan kasih sayang, seakan-akan beliau sedang mengantarkan ibu kandungnya sendiri menuju keabadian.
Sikap ini bukan sekadar tindakan emosional, melainkan cerminan nilai luhur seorang pemimpin yang menjunjung tinggi adab, keluarga, dan keteladanan. Sebuah teladan nyata bahwa jabatan tidak pernah menghapus rasa hormat seorang anak kepada orang tua, termasuk kepada mertua yang telah menjadi bagian dari hidupnya.
Syaharuddin Alrif tidak hanya memberi contoh bagaimana menjadi bupati yang baik, tetapi juga bagaimana menjadi manusia yang mulia.
Sebelumnya, kabar duka menyelimuti keluarga besar Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif, Ibunda dari istri beliau, Hj. Hamidah, berpulang ke rahmatullah pada usia 70 tahun, Jumat (18/04/2025) pukul 12.40 Wita di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar. (*)