English English Indonesian Indonesian
oleh

Bawa Madu Lokal Mendunia, Kini Ariani Kembangkan Peternakan Lebah

Laporan Nurlina Arsyad

PRODUK ini diproduksi di Kabupaten Gowa. Salah satu produk lokal Sulsel yang kini menjelajahi pasar ekspor di berbagai negara. Namanya, Raja Madu Sulawesi. UMKM ini salah satu binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Makassar.

Selain menggunakan bahan baku berkualitas, proses produksinya pun menggunakan teknologi tepat guna. Yakni alat dehumidifier madu. Merupakan teknologi pengurangan kadar air pada madu. Sebab, madu yang tingkat kadar airnya tinggi itu tidak layak untuk ekspor. Hal tersebut menjadikan madu tersebut lebih unggul dibanding madu produksi lokal lainnya.

Saat ini, sang pemilik Hj Ariani (51) mengembangkan usaha madu tersebut dengan membuat peternakan lebah sendiri. Lokasinya tak jauh dari tempat produksi di Jalan Bakolu Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Tujuannya, selain menambah pasokan, ia juga ingin memastikan kualitas bahan baku.

Hj Ariani yang ditemui di Hotel Claro Makassar, Kamis 17 April menceritakan memulai usaha tersebut sejak 2019. Sebagai produk kesehatan, banyak madu palsu yang beredar di pasaran. Hal tersebut membuat dirinya tergerak untuk memproduksi madu murni. Apalagi, kebutuhan masyarakat sangat tinggi akan madu organik.

Sementara potensi bahan baku melimpah. Sulsel memiliki banyak hutan yang bisa menghasilkan madu dari lebah-lebah berbagai jenis.Bahan baku diperoleh dari berbagai daerah seperti Malino, kemudian perbatasan Maros-Gowa, Bone dan Luwu. Sumber bahan baku terbesar dipasok dari Kabupaten Bone.

Setelah semua bahan baku terkumpul, kemudian diproses dengan teknologi, lalu dikemas. “Awalnya, diorder satu-satu oleh konsumen. Setelah diterima pasar, lambat laun masuklah di retail modern yang ada di Makassar dan Gowa. Bahkan, ada di beberapa rumah sakit dan toko oleh-oleh. Sekarang, kami lagi melayani para reseller-reseller,” jelas perempuan bercadar ini

News Feed