English English Indonesian Indonesian
oleh

Bawa Madu Lokal Mendunia, Kini Ariani Kembangkan Peternakan Lebah

Tugas mereka membuat kawasan ternak jadi hijau dengan menanam bunga. Mereka juga diberdayakan dalam proses pengambilan madu saat panen. Selanjutnya, ada yang terlibat dalam proses produksi hingga pengemasan. “Kalau mahasiswa kita berdayakan tiga orang, ibu-ibu sekitar itu sekitar lima orang,” ujarnya.

Ia mengaku, sudah pernah mengambil hasil madu dari peternakannya satu kali, karena memang panennya per enam bulan. Apalagi, jika peternakan baru, lebahnya pun harus beradaptasi dengan lingkungan baru. “Koloninya juga masih sedikit. Baru 20 koloni (sarang). Sekali panen menghasilkan 5-10 kilo gram madu,”jelasnya.

Khusus untuk lebah trigona tersebut, ia rutin pasarkan ke Palembang. Raja Madu Sulawesi memang sudahpunya pelanggan khusus untuk lebah yang dibudidayakan sendiri. Untuk produksi, dalam sebulan bisa menghasilkan lebih 200-250 kg madu, itu diambil dari tiga supplier, yakni 1 dari Kabupaten Bone, dua dari Kabupaten Gowa. Ariani berencana menambah peternakan lebah lagi untuk peningkatan produksi kedepannya.

Omset Rp70 Juta Per bulan
Hj Ariani membeberkan usaha yang ditekuninya tersebut sudah menghasilkan omset Rp60-70 juta per bulan, dengan kapasitas produksi 200-250 per kg. Seiring dengan hadirnya peternakan sendiri, ia berencana akanterus mengembangkan dengan menambah lebih banyak koloni, agar produksi juga bertambah.

Jangkauan pasar juga terus diperluas. Antara lain memaksimalkan media sosial seperti Instagram, TikTok,dan Facebook, kemudian untuk e-Commerce ada Shopee, Lazada dan lain-lain. Sopi, Lazada, dan lain-lain. Ia juga masuk di Aplikasi InaExport. Merupakan platform bisnis ke bisnis (B2B) resmi dari pemerintah Indonesia untuk mendukung peningkatan ekspor.

News Feed