FAJAR, PINRANG – Mahasiswa mulai angkat bicara terkait pernyataan pihak Bulog yang meminta petani mengeringkan sendiri gabahnya sebelum diangkut.
Ketua Pengurus Pusat Pusat Kerukunan Pelajar Mahasiswa Pinrang (PP-KPMP) Anmar, melontarkan kritik tajam terhadap Bulog yang dinilainya gagal dalam menerjemahkan dan menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mensejahterakan petani.
Menurut Anmar, pernyataan Kepala Bulog Sulsel yang meminta petani mengeringkan sendiri gabahnya justru menunjukkan ketidakpekaan terhadap kondisi riil di lapangan.
“Masa petani disuruh keringkan sendiri gabahnya sembari menunggu? Sejak kapan petani yang produksi berasnya di atas 20 karung bisa keringkan sendiri gabahnya? Ini jelas menunjukkan Kepala Bulog kehabisan akal,” tegas Anmar pada Jumat, 18 April.
Ia menilai, Kepala Bulog Sulsel seolah hanya mencuci tangan demi mempertahankan jabatannya, tanpa menunjukkan upaya konkret membantu petani.
Hal ini diperparah dengan kondisi pascapanen raya dan musim penghujan yang tak menentu, membuat banyak gabah petani rusak karena tidak tertangani dengan baik.
“Gabah di pinggir-pinggir jalan dan sawah jadi tambah rusak. Bukannya makin bernilai, malah anjlok harganya. Janji menjaga harga lewat mitra seperti penggilingan juga tidak bisa jadi jaminan. Presiden saja diabaikan, apalagi sekadar imbauan,” ujar Anmar.
Ia juga menyoroti ketimpangan dalam sistem distribusi dan pembelian gabah di lapangan. Banyak petani, kata Anmar, masih dirugikan oleh tengkulak atau pengepul yang kerap memainkan timbangan.