“Melalui HCP, kami menanamkan kesadaran akan pentingnya pengembangan diri secara berkelanjutan. Mulai dari pelatihan komunikasi, penyusunan CV dan wawancara kerja, hingga persiapan TOEFL yang kini menjadi syarat umum dalam proses rekrutmen berbagai institusi, baik nasional maupun internasional,” ujar Burhan.
Human Capital Department Head BRI Regional Office Makassar, Muhammad Irfan Abdullah, mengatakan pnguasaan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah sebagai fondasi utama memasuki dunia kerja yang serba cepat dan penuh ketidakpastian sangat penting. Ia menjelaskan bahwa dunia kerja tidak lagi menilai calon pekerja hanya dari angka IPK atau gelar akademik semata.
“Perusahaan-perusahaan besar, termasuk BRI, kini lebih mencari talenta muda yang mampu berpikir strategis, memiliki pola pikir adaptif, dan mampu bekerja sama dalam tim lintas disiplin,” tegas Irfan.
Irfan menggarisbawahi bahwa tantangan di dunia kerja nyata sangat berbeda dari tantangan di bangku kuliah. Oleh karena itu, mahasiswa perlu membiasakan diri untuk menghadapi masalah secara menyeluruh, menyusun rencana tindakan yang terstruktur, serta disiplin dalam mengeksekusi solusi. Evaluasi dan refleksi juga menjadi bagian penting dari proses tersebut.
Lebih jauh, Irfan menjelaskan bahwa BRI saat ini tengah bertransformasi menjadi bank digital modern yang berbasis inovasi dan teknologi. Perubahan tersebut menuntut kehadiran SDM yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki soft skills seperti komunikasi efektif, kolaborasi lintas budaya, dan ketahanan terhadap tekanan.