English English Indonesian Indonesian
oleh

Upaya Komunikasi Perubahan Perilaku Jadi Kunci Cegah Stunting di Sulsel

Menurut Dr. Djunaidi M. Dachlan, MS, intervensi penurunan stunting tidak cukup hanya dengan memberikan makanan bergizi. Ia menekankan perlunya pendekatan yang terpadu antara intervensi gizi spesifik dan sensitif, serta pendampingan yang berkelanjutan kepada keluarga-keluarga yang berisiko tinggi.

“Sering kali kita pikir cukup memberi makanan tambahan atau bantuan pangan. Padahal tanpa edukasi dan pendampingan, hasilnya tidak akan optimal. Anak-anak tetap berisiko mengalami stunting,” ujarnya.

Lebih lanjut, Djunaidi menambahkan bahwa perubahan perilaku harus dimulai dari tingkat keluarga. Orang tua perlu tahu cara memberikan ASI eksklusif, memilih makanan sehat, serta menjaga kebersihan lingkungan demi mencegah infeksi berulang pada anak.

Di sinilah media massa memainkan peran penting sebagai agen perubahan. Melalui berita, kampanye sosial, dan penyebaran informasi yang akurat, masyarakat bisa teredukasi secara berkelanjutan. Media juga dapat menjadi pengawas terhadap implementasi kebijakan pemerintah di lapangan.

UNICEF dan mitra menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program-program pemerintah daerah dalam upaya menurunkan stunting.

Salah satunya adalah dengan memperkuat komunikasi interpersonal antara tenaga kesehatan dan keluarga, yang terbukti efektif dalam mengubah kebiasaan buruk terkait pola asuh dan pola makan.

Kegiatan dialog ini juga menjadi wadah tukar pengalaman antar aktor pembangunan di Sulsel, serta membangun sinergi yang lebih erat antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan media.

News Feed