FAJAR, BULUKUMBA – Ratusan kepala desa dan ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mengikuti rapat koordinasi (rakor) yang digelar Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Rabu 16 April 2025. Rakor ini bertujuan menyinkronkan program ketahanan pangan dan penanganan stunting antara pemerintah daerah dan pemerintah desa. Kegiatan berlangsung di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba.
Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf. Turut hadir Kepala Dinas PMD Hj. Hamrina Andi Muri, Kepala Dinas PUTR Andi Zulkifli Indrajaya, Kepala Dinas Kesehatan, sejumlah pimpinan OPD terkait, para camat, serta lurah.
Sekretaris DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bulukumba, Arsul Sani, mengapresiasi pelaksanaan rakor tersebut. Ia menilai rakor ini penting karena membahas teknis pelaksanaan dua program prioritas pemerintah: ketahanan pangan dan penanganan stunting.
“Ketahanan pangan dan penanganan stunting memang menjadi program prioritas dari pusat hingga daerah. Dengan rakor ini, kita bisa memahami skema pelaksanaannya secara menyeluruh,” ujar Arsul yang juga Kepala Desa Tamatto, Kecamatan Ujungloe.
Ia menambahkan, pemerintah desa di Bulukumba mendukung penuh program ketahanan pangan dan telah melaksanakannya sejak tahun sebelumnya. “Anggaran ketahanan pangan di desa minimal 20 persen, termasuk untuk infrastruktur pertanian, peternakan, dan perikanan,” jelasnya.
Sementara itu, Hj. Hamrina Andi Muri menyebutkan bahwa terdapat berbagai skema untuk memaksimalkan program ketahanan pangan di desa, termasuk penganggaran yang tidak hanya bertumpu pada Dana Desa.
“Ada beberapa pos anggaran lain yang bisa digunakan. Misalnya untuk land clearing, anggarannya tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba,” jelas Hamrina.
Ia juga menegaskan komitmen Dinas PMD dalam mengawal pelaksanaan program ini. “Kami akan terus memantau dan melaporkan perkembangan teknis program di setiap desa,” tambahnya.
Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf atau akrab disapa Andi Utta menyampaikan bahwa pondasi program ketahanan pangan telah dibangun sejak periode pertamanya, antara lain melalui pembagian bibit unggul gratis. Menurutnya, program ketahanan pangan yang kini menjadi program strategis nasional, sudah lebih dahulu dilaksanakan di Bulukumba.
“Artinya, Bulukumba sudah lebih dulu menjalankan program food security ini sebelum menjadi program nasional pasca pelantikan Presiden Prabowo,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah solusi terbaik menghadapi ancaman krisis ekonomi, baik nasional maupun global.
“Ketahanan pangan adalah strategi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Kalau ekonomi masyarakat kuat, sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan pasti ikut membaik,” jelasnya.
Dengan potensi pertanian, kelautan, dan perikanan yang dimiliki Bulukumba, Andi Utta berharap daerah dan desa dapat mandiri tanpa selalu bergantung pada anggaran pusat.
“Kita harus mampu memaksimalkan potensi sumber daya alam yang kita miliki,” tegasnya di hadapan para camat dan kepala desa.
Diketahui, selama periode pertamanya, Bupati Andi Utta gencar membagikan bibit unggul, baik melalui anggaran APBD maupun dari perusahaan miliknya. (mg5/*)