English English Indonesian Indonesian
oleh

Bertahun-Tahun Tinggal di Rumah Reot, Keluarga di Maros Ini Hanya Bisa Menanti Uluran Tangan Lewat Program Bedah Rumah

FAJAR, MAROS — Hidup penuh keterbatasan dijalani pasangan suami istri Harlina (40) dan Aco (40), warga Dusun Panaikang, Desa Pajjukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Bersama empat anaknya, mereka bertahan hidup di sebuah rumah panggung yang sudah nyaris roboh.

Kondisi rumah sangat memprihatinkan. Sebagian atapnya telah hilang, sehingga ketika hujan turun, air langsung membasahi seisi rumah. Dinding rumah hanya terbuat dari kayu lapuk, sementara tiang penyangga sudah miring. Ketika angin kencang berembus, rumah bergetar hebat.

“Meski keadaannya seperti ini, kami tetap bertahan tinggal di sini,” ungkap Harlina lirih.

Isi rumah pun sangat sederhana. Hanya ada sebuah ranjang tua, serta televisi dan kulkas yang sudah rusak. Untuk tidur, mereka terkadang hanya beralaskan papan berlubang.

Harlina mengaku tidak mampu memperbaiki rumah peninggalan orang tuanya itu karena keterbatasan ekonomi. Suaminya hanya bekerja serabutan, kadang menjadi buruh, kadang juga mengojek.

“Penghasilan suami hanya cukup untuk makan sehari-hari. Bahkan untuk biaya sekolah anak pun kami tak sanggup. Anak pertama kami terpaksa berhenti sekolah meski baru sampai jenjang SMA,” tuturnya.

Untuk makan sehari-hari, Harlina hanya mampu memasak satu liter beras. Kadang, demi bertahan, ia terpaksa berutang ke tetangga.

Dengan penuh harap, ia meminta perhatian dari pemerintah.

“Besar harapan kami ada bantuan untuk memperbaiki rumah ini, agar kami bisa tinggal lebih layak,” harapnya.

Kepala Dusun Panaikang, Usman, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan, selama dua tahun terakhir, pihaknya telah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan bedah rumah.

“Sudah lima tahun rumahnya seperti itu. Kami sudah berkali-kali ajukan, bahkan sudah ada pihak yang turun langsung melihat kondisi rumah, tapi hingga kini belum juga terealisasi,” jelas Usman.

Menurutnya, diperlukan sekitar Rp50 juta untuk memperbaiki rumah tersebut agar layak huni. (rin/*)

News Feed