“Oleh karena itu, perlu saya tegaskan bahwa seorang pimpinan fakultas memegang peran penting terutama terkait kemajuan institusi, berjalannya Tridharma Perguruan Tinggi, dan yang terpenting lagi adalah keberlangsungan (sustainability) kampus dalam hal ini fakultas di masa depan, sehingga pemimpin itu harus cerdas, kreatif, dan visioner,”ujarnya.
Sekretaris Program Studi Administrasi Kesehatan FIKK UNM ini juga memberi isyarat agar tetap mempertimbangkan rekam jejak calon Dekan atau pemimpin karena itu adalah hal wajib sebab jika salah memilih, masa depan dan reputasi lembaga akan menjadi taruhannya.
“Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dan konsep yang visioner dan jelas dan semua hal itu mesti tercermin dalam visi-misinya, sehingga pemimpin dengan kualitas ini mampu melihat peluang dan mengembangkan strategi berdasarkan analisis yang matang dan terukur untuk keberlangsungan institusi,”ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa hal ini penting karena dunia terus mengalami perubahan tren dari waktu ke waktu sehingga kebutuhan terhadap pasar juga berubah-ubah. Oleh karena itu, pimpinan kampus harus adaptif, kreatif, dan inovatif dalam mengoptimalkan keilmuan yang telah ada untuk berkontribusi maksimal sesuai dengan kebutuhan publik.
“Selanjutnya kita patut mengapresiasi secara positif atas segala bentuk prestasi yang telah ditorehkan oleh seluruh Dekan FIKK UNM selama ini, dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing tetapi terlepas dari itu semua, tentu ke depan kita semua membutuhkan pemimpin yang komunikatif, yakni pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif, pemimpin yang juga harus membuka jalur komunikasi dua arah dan selalu terbuka untuk masukan yang membangun demi masa depan FIKK yang lebih baik dan menjanjikan,”tegasnya (*)