Ia mengaku awalnya ambil Rp50 juta dengan memilih pembayarannya perpanen. “Berkisar lima kali panen, bayarnya berkisar Rp13,8 juta,” tambahnya.
Dia mengaku sangat terbantu dengan adanya program KUR BRI. Dengan kemudahan akses serta bunga kredit rendah, bisnis usaha miliknya berkembang. Dana KUR tersebut digunakan untuk menambah jumlah ayam dan memperluas ternak kandang. Dengan begitu, dia bisa meningkatkan volume penjualan. Secara otomatis, kondisi ekonomi keluarganya menjadi lebih stabil.
” Sebelumnya hanya punya 2.000 ekor ayam, saat ini sudah mencapai 3.000 ekor ayam,” jelasnya Malik.
Untuk masa panen, 13 minggu sekali. Dalam sekali panen, ia bisa menghasilkan Rp25 juta hingga Rp30 juta keuntungan. Tergantung harga pasaran ayam saat panen.
“Sekarang kami mencari lahan kosong sekitarnya untuk membangun lagi kandang ayam dan kembangkan jauh lebih besar dari yang sekarang,”ujarnya.
Sekadar diketahui, KUR BRI memang dapat digunakan untuk membiayai usaha peternakan, seperti membeli hewan ternak atau mengembangkan peternakan. Plafon KUR BRI bisa mencapai Rp 500 juta dengan jangka waktu angsuran hingga 5 tahun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menutukan akses pembiayaan yang luas bagi petani dan pelaku usaha agribisnis sangat penting dalam menjaga keberlanjutan produksi pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional
Sejak Januari-Februari 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp27,72 triliun atau 15,84 persen dari total alokasi Rp175 triliun yang ditetapkan pemerintah. Dari total itu, penyerapan terbesar di sektor pertanian dengan nilai Rp11,57 triliun