Senada dengan Kepala Karantina Sulsel, Bupati Bantaeng M Fathul Fauzy Nurdin sangat berbangga dengan pelepasan ekspor perdana gurita beku dari Bantaeng.
“Tentunya hari ini kami merasa sangat bangga karena setelah sekian lama Alhamdulillah ada komoditas baru yang dapat diekspor dari Kabupaten Bantaeng. Karena selama ini Kabupaten Bantaeng dikenal dengan ekspor biji nikel, namun hari ini kita sudah dapat ekspor gurita. Bahkan pada ekspor perdana ini kita sudah ekspor 22 ton. Tentunya kami berharap dengan dilaksanakannya ekspor perdana pada hari ini dapat menambah semangat para pelaku usaha di Kabupaten Bantaeng,” tutur M. Fathul Fauzy Nurdin pada arahannya sebelum melakukan pelepasan ekspor.
“Kita di Bantaeng ini merupakan salah satu Kabupaten dengan penghasil rumput laut terbesar karena ada tiga Kabupaten yang kita topang. Olehnya kami berharap kedepannya adanya kawasan industri di Bantaeng dapat memacu lagi geliat ekspor di Bantaeng, sehingga hari ini bukan hanya ekspor perdana tetapi menjadi triger awal komoditas-komoditas yang diekspor melalui Kabupaten Bantaeng,” lanjutnya.
Menurut data Karantina Sulsel, sepanjang tahun 2024 ekspor gurita dari Sulsel ke mancanegara sebanyak 2.832 ton dimana terdapat peningkatan 1,63 persen dengan data ekspor di tahun 2023 yang hanya mencatatkan 2.800 ton. Adapun di Triwulan pertama tahun 2025, ekspor gurita dari Sulawesi Selatan telah mencatatkan 810 ton dimana negara Mexico menjadi importir tertinggi sebesar 209 ton lalu disusul Amerika Serikat, Italia, Jepang, dan Rusia.