Namun baru tujuh kecamatan yang terlayani, meliputi Turikale, Maros Baru, Lau, Bantimurung, Marusu, Mandai, dan Moncongloe. Wilayah lainnya belum tersentuh layanan rutin.
DLH masih membutuhkan lima sampai sepuluh truk tambahan untuk menjangkau seluruh wilayah.
Sekadar diketahui permasalahan sampah kerap dikeluhkan warga. Bahkan video tumpukan sampah pun kerap viral dimedia sosial. Seperti di Dusun Mangento, Desa Patontongan, kembali viral.
Sampah rumah tangga hingga limbah popok terlihat berserakan tanpa pengelolaan yang memadai.
Bahkan sampah itu mulai menimbulkan bau menyengat dan membuat lingkungan terlihat kumuh.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maros, Andi Irfan Paharuddin, mengatakan pihaknya sedang melakukan peninjauan lapangan terhadap titik-titik penumpukan sampah di wilayah tersebut.
“Saat ini lagi dicek kondisi sampah di sana,” katanya.
Diakuinya kalau saat ini pengangkut sampah belum memadai. Bahkan memang belum tersedia di daerah tersebut.
Ini menjadi salah satu kendala dalam upaya penanganan kebersihan secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Maros.(rin)