“Akun pembayaran kami semua sudah tersedia di BRImo. Ini membantu kami dalam pencatatan keuangan, karena semua transaksi tercatat,” jelasnya.
Bagi para penyewa, pengalaman bertransaksi juga menjadi lebih aman dan fleksibel. Tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, mereka cukup menggunakan aplikasi BRImo yang sudah tertanam di ponsel pintar masing-masing.
Salah satu alasan utama Villa Kukarannuang mengadopsi sistem pembayaran digital adalah untuk mengurangi risiko peredaran uang palsu dan penipuan. Syarifuddin menyebutkan bahwa sebelum sistem ini diterapkan, pihaknya sempat beberapa kali menerima uang tunai dengan kondisi mencurigakan, terutama saat musim liburan yang ramai.
Sistem pembayaran yang terdigitalisasi juga memungkinkan pihak pengelola Villa Kukarannuang untuk melakukan pelaporan keuangan yang lebih akurat. Dengan semua transaksi terdata secara otomatis, pengelolaan pemasukan dan pengeluaran menjadi jauh lebih terstruktur.
“Kami sekarang bisa tahu secara real-time berapa total pemasukan per minggu, per bulan, hingga per tahun. Ini penting sekali untuk laporan bisnis dan juga keperluan pajak,” ujarnya.
Salah seorang pengunjung asal Makassar, Rani (28), mengungkapkan bahwa sistem reservasi digital yang diterapkan sangat mempermudah perjalanannya ke destinasi wisata. Menurutnya, kemudahan dalam melakukan pembayaran menjadi nilai tambah yang signifikan, terutama bagi wisatawan yang melakukan perjalanan secara mendadak.
“Saya tinggal transfer dari ponsel via BRImo, lalu kirim bukti ke adminnya. Enggak ribet sama sekali. Semuanya cepat dan praktis. Nyaman banget, apalagi saya ke Malino biasanya dadakan, jadi sistem seperti ini sangat membantu. Enggak perlu repot cari ATM atau bawa uang cash. Dalam hitungan menit, reservasi sudah bisa diproses,” katanya sambil tersenyum.